• Home
  • Artikel
  • Kirim Tulisan
  • Tentang Kami
  • Kontak
Menu
  • Home
  • Artikel
  • Kirim Tulisan
  • Tentang Kami
  • Kontak
Home Keislaman

Studi Islam dalam Lintas Sejarah: Suatu Pengantar

by admin_seratlontar
23 September 2024
Studi_Islam

SERATLONTAR – Bila kita membicarakan Studi Islam (dirasah Islamiyah dalam istilah /Arab) dalam ruang lingkup akademis,  hal yang menjadi pertanyaan pertama adalah kapan ilmu tersebut muncul.

Memang betul bila Islam muncul pada abad ke 7. Abad ini menjadi momentum Nabi Muhammad diutus menjadi Rasul pada kisaran tahun 611 M. Namun, sejarah juga mencatat, ilmu yang muncul pada kurun waktu itu adalah ilmu Al-Qur’an.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tulisan ini akan mengulas sepintas studi Islam sebagai disiplin ilmu muncul. Tak lupa juga mengulas bagaimana studi ini memantik pergulatan baik itu di Barat maupun di timur dalam beberapa urutan peristiwa.

Baca Juga

Pengaruh Jurnal Al-Manar terhadap Produk Fatwa di Kawasan Asia Tenggara

Menguak Alasan ‘Orientalisme’ Ditulis Sebagai Sebuah Buku

Ruang Lingkup Sejarah dan Permulaan Studi Islam

Studi Islam muncul pertama kali pada abad ke 9 di Irak yang mana kajian kala itu lebih berfokus pada literatur Timur Tengah. Alih-alih studi Islam dengan peradaban Islamnya. Bila kita melihat dari kacamata peradaban di masa lampau, catatan terkait Islam dapat kita temukan melalui dua wilayah geografis, yakni Timur dan Barat.

Pertama, Kekaisaran Romawi. Kala itu, kekaisaran ini berpusat pada Byzantium, Turki. Meski berbatasan dengan Eropa, pengaruh kekaisaran ini sampai kke tanah Arab. Alhasil, kepercayaan yang dianut oleh imperium ini memiliki kedekatan secara geografis dengan masyarakat Arab.

Oleh karena itu, dalam beberapa kesempatan, mereka bertemu satu dengan yang lainnya, sehingga sedikit banyak terjadi pertukaran baik itu tradisi, kepercayaan, maupun hubungan bilateral yang menguntungkan keduanya.

Baca Juga: Menguak Alasan ‘Orientalisme’ Ditulis Sebagai Sebuah Buku

Sebagai contoh, Herodotus, sejarwan Yunani, menyimpan catatan tentang Arab pada abad ke 5. Kontak masyarakat arab dengan Romawi juga dapat kita lihat dari hubungan kerajaan Nabatean yang beribukota di Petra dengan imperium Romawi. Atas hubungan yang dekat itu, pada awal abad Masehi, beberapa suku di Arab memeluk agama Kristen dan beberapa dari mereka menjadi pelayan kerajaan Byzantium dan Sassania.

Kedua, pandangan Eropa terhadap Islam seluruhnya dimulai pada abad pertengahan dan terbatas pada teks Injil dan konstruk teologi. Oleh karena mereka tidak pernah, setidaknya kala itu sampai datangya perang salib, melakukan kontak langsung dengan Islam, mereka memandang Islam sebagai suatu objek yang berbeda dari mereka, sehingga perlu mendapat pencerahan.

Polemik Keagamaan

Memasuki abad pertengahan, tidak banyak pertentangan dari kalangan kristian terhadap Islam. Sebab, pada abad tersebut, Kristen tengah disibukkan oleh masalah internalnya. Permasalahan ini muncul tatkala muncul pertentangan oleh Martin Luther terhadap kebijakan gereja kala itu terkait ‘pembayaran kepada gereja’ untuk surat pengampunan dosa.

Lain halnya dengan abad ini, pada kurun waktu sebelumnya (abad 9-12 M), perdebatan teologis dilakukan secara terbuka di hadapan khalifah dan umat-umat agama lain. Hal itu nampaknya juga serupa terjadi di Eropa, yang mana memiliki pandangan bahwa kelompok atau sesuatu di luar gereja perlu ditobatkan. Dengan kata lain, muslim merupakan bagian dari kelompok yang murtad.

Sepanjang terjadinya Perang Salib, umat Kristen di Eropa tidak tahu terlalu banyak terkait muslim. Oleh karena itu, pandangan mereka terhadap umat ini dengan pandangan pajority. Maka tak heran, eksistensi muslim di Eropa (Spanyol) yang sampai abad ke 15, berakhir dengan teragis. Mereka dipaksa untuk murtad, diusir, atau dibunuh, merupakan wajah dari penolakan atas eksistensi umat ini di benua biru ini.

Sebuah Catatan Kecil

Memasuki abad ke 20-21 M, kajian atas Islam sudah mulai mengarah kepada kajian akademik yang jauh dari pandangan sinis atau bahkan pajority. Namun, hal yang menjadi catatan penulis, kajian tentang Islam sebagai kajian akademik tidak sepenuhnya demikian. Setidaknya sampai Edward Said menulis buku ‘Orientalisme’. Itu menjadi catatan penting bahwa sampai abad ke 20, barat masih memandang Islam sebagai entitas yang berberda dari dirinya. Meski tidak dapat dikatakan pandangan pajority, stigma negatif dan terbelakang masih melekat pada agama ini menurut kacamata Barat. Wallahu A’lam

Tulisan ini merupakan review dari artikel: “Islamic Studies.” tulisan Richard C. Martin pada buku yang berjudul The Oxford Encyclopedia of the Islamic World

Oleh: Muhammad Wildan

Tags: kajian islampengantar studi islamseratlontarseratlontar indonesiastudi islam

Artikel Terkait

Jurnal_Al-Manar
Keislaman

Pengaruh Jurnal Al-Manar terhadap Produk Fatwa di Kawasan Asia Tenggara

2 October 2024
orientalisme
Filsafat

Menguak Alasan ‘Orientalisme’ Ditulis Sebagai Sebuah Buku

25 September 2024
kiai_muhammad_munawwir
Keislaman

Kiai Muhammad Munawwir Krapyak: Ahli Al-Qur’an Paling Berpengaruh pada Masanya

16 September 2024
syekh_ahmad_khatib
Keislaman

Syekh Ahmad Khatib Al-Minankabawi: Imam Masjidil Haram Asal Negeri Melayu

15 September 2024
Syekh_Mahfudz
Keislaman

Syekh Mahfudz At-Turmusi: Ulama Nusantara yang Menjadi Mufaqih di Makkah

14 September 2024
quraish_shihab
Keislaman

Prof. Quraish Shihab: Mufasir Indonesia Terkemuka Abad Ini

14 September 2024
Next Post
Falsifikasi_Karl_Popper

Falsifikasi Karl Raimund Popper dalam Catatan A. Setyo Wibowo

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

tafsir_al-azhar
Al-Qur'an dan Tafsir

What’s modern about modern tafsīr? A closer look at Hamka’s Tafsīr al-Azhar

by admin_seratlontar
14 November 2024
0

Written by Mun’im Sirry | Review Article This article was written by Mun’im Sirry which light up Tafsir Al-Azhar in...

Jurnal_Al-Manar

Pengaruh Jurnal Al-Manar terhadap Produk Fatwa di Kawasan Asia Tenggara

2 October 2024
Falsifikasi_Karl_Popper

Falsifikasi Karl Raimund Popper dalam Catatan A. Setyo Wibowo

24 September 2024
Studi_Islam

Studi Islam dalam Lintas Sejarah: Suatu Pengantar

23 September 2024
orientalisme

Menguak Alasan ‘Orientalisme’ Ditulis Sebagai Sebuah Buku

25 September 2024
Peran_Kebijakan_Publik

Peran Kebijakan Publik Terhadap Kasus BLBI

20 September 2024

Artikel Populer

  • Jurnal_Al-Manar

    Pengaruh Jurnal Al-Manar terhadap Produk Fatwa di Kawasan Asia Tenggara

    498 shares
    Share 199 Tweet 125
  • Menguak Alasan ‘Orientalisme’ Ditulis Sebagai Sebuah Buku

    486 shares
    Share 194 Tweet 122
  • Memahami Hadis secara Mendalam: Antitesa Kesalahpahaman

    473 shares
    Share 189 Tweet 118
  • Makna Muhkam dan Mutashabih menurut sudut pandang Tabari danZamakhsyari

    472 shares
    Share 189 Tweet 118
  • The European Qur’an: Mengenal Lebih Dekat Proyek besar Studi Qur’an di Eropa

    472 shares
    Share 189 Tweet 118
  • What’s modern about modern tafsīr? A closer look at Hamka’s Tafsīr al-Azhar

    472 shares
    Share 189 Tweet 118

Copyright © 2024 Serat Lontar

All Rights Reserved

Open chat
Powered by Joinchat
Selamat datang di seratlontar.com. Kami merupakan platform media informasi dan pengetahuan. Kami juga menyediakan pelatihan menulis bagi pemula untuk meningkatkan kemampuannya dalam menulis supaya mereka dapat menyalurkan ilmunya dengan baik kepada pembaca.