SERATLONTAR – Perkembangan Islam dimulai sejak nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menjadi utusan Allah. dalam perkembangannya, islam mengalami banyak tantangan baik dari luar islam seperti kaum kafir maupun internal seperti kaum munafik. Menarik kiranya membahas sejarah islam sebagaimana penjelasan berikut:
Islam mencapai kejayaannya ketika periode klasik, yaitu sejak zaman Rasulullah memerintah sebagai kepala Negara di kota Madinah sampai kekuasaan Dinasti Abbasiyah berakhir.
Perluasan secara besar besaran sudah mualai dilakukan pada masa pemerintahan Khalifah Umar Bin Khattab yang pada saat itu telah mampu menakukkan dua imperium besar yang berjaya pada waktu itu, yaitu Persia di timur dan Byzantium. Setelah masa khulafaurrasyidin berakhir terbentuklah dinasti Umayyah.
Perkembangan Islam Masa Dinasti Umayyah
Pada masa Dinasti Umayyah perkembangan Islam lebih terpusat pada perluasan wilayah. Adapun wilayah yang telah di duduki Dinasti Umayyah adalah meliputi Irak, Damaskus, Mesir, Bukhara dan Samarkand. Karena kefanatikannya dengan budaya arab, muncul anggapan bahwa rakyat yang bukan dari bangsa Arab di nomor duakan.
Hal itu menyebabkan kecemburuan sosial dan ketidak puasannya rakyat tethadap pemerintahan Dinasti Umayyah. hal tersebut salah satu faktor yang menyebankan runtuhnya Dinasti Umayyah.
Karena gejolak politik yang semakin memanas dimasa pemerintahan Umayyah, ditambah lagi dengan perang antar saudara kerajaan karena memperebutkan gelar khalifah dan juga pemberontakan yang dipimpin oleh abu Abbas Assafah dan diabntu oleh Abu Muslim Al Khurasani akhirnya dinasti Umayyah runtuh.
Baca Juga: Studi Manuskrip Al-Qur’an: Suatu Pengantar
Perkembangan Islam Masa Dinasti Abbasiyah
Setelah Dinasti Umayyah runtuh kekuasaan umat Islam diduduki oleh Dinasti Abbasiyah yang pendirinya adalah keturunan dari paman Rasulullah yaitu Abbas. Berbeda dengan dinasti sbelumya yang dalam pemerintahanya lebuh menonjolkan budaya arab dan menomor duakan rakyat yang non Arab (mawali). Pemerintahan Dinasti Abbasiyah tidak membedakan antara rakyat arab dan non arab.
Salah satu sebab majunya Islam pada masa ini adalah karena para khalifah yang memerintah sangat memperhatikan ilmu pengetahuan. Peninggalan bani Abbasiyah paling besar meliputi bidang kedokteran, ilmu falak (astronomi), matematika, geografi dan sejarah.
Hal–hal yang mendorong kemajuan ilmu pengetahuan tersebut adalah Al–Quran. Al–Quran telah mendorong umat Islam untuk mempelajari, meneliti dan melihat alam semesta dengan ilmu dan akal. Dengan anjuran tersebutterbukalah bagi mreka pintu – pintu berbagai ilmu pengetahuan.
Langkah awal Dinasti Abbasiyah untuk menjadikan umat Islam maju adalah membangun madrasah dengan tujuan mencerdaskan generasi muda, karena nasib suatu bangsa tergantung dengan bagaimana keadaan pemudanya. Berbagai madrasah didirikan untuk para penuntut ilmu. Salah satu lembaga yang masyhur pada masa itu adalah Baitul Hikmah.
Gambaran Umum Baitul Hikmah
Secara harfiyah, Baitul Hikmah berarti rumah kebijaksanaan, adapun dapam pembahasan ini, Baitul Hikmah adalah perpustakaan, pusat penerjrmahan dan peneltian yang didirikan oleh Khalifah Harun Arrasyid (khalifah ke 7 Dinasti Abbasiyah) sebagaimana melansir neliti.com. Baitul Hikmah terletak di ibukota Dinasti Abbasiyah, yaitu kota Baghdad.
Pada zaman kekhalifahan Harun Arrasyid, Baghdad dibangun menjadi kota yang amat megah. Bahkan menjadi kota termegah didunia pada abad pertengahan, selain megah, kota Baghdad juga menjadi kota pusat intelektial. Banyak para penuntut ilmu dari berbagai belahan dunia datang ke kota Baghdad untuk menuntut ilmu.
Baitul Hikmah ini merupakan salah satu institusikunci dari gelombang masuknya literatur asing yang diterjemahkan kedalam bahasa Arab dan dianggap sebagai jembatan besar dalam transfer ilmu pengetahuan pada masa itu.
Demikian perkembangan islam sejak zaman Rasulullah sampai Abbasyiah. Dengan segala dinamikanya membuktikan bahwa perkembangan tersebut tidak serta merta diraih melalui jalan instan nan ringan, melainkan memerlukan perjuangan. Perjuangan ini umat islam lakukan baik dengan tenaga, harta dan waktu. Wallahu A’lam
Oleh: Muhammad Wildan
Direktur seratlontar.com