• Home
  • Artikel
  • Kirim Tulisan
  • Tentang Kami
  • Kontak
Menu
  • Home
  • Artikel
  • Kirim Tulisan
  • Tentang Kami
  • Kontak
Home Kewarganegaraan

Efektivitas Pendidikan Moral: Pembentukan Karakter demi Membangun Bangsa

by admin_seratlontar
12 September 2024
Efektivitas Pendidikan Moral: Pembentukan Karakter demi Membangun Bangsa

SERATLONTAR – Karakter seseorang terbentuk oleh kombinasi antara watak bawaan dan kebiasaan hidup yang dipengaruhi oleh lingkungan. Faktor-faktor seperti logika, doktrin, ilmu pengetahuan moral, dan akhlak memainkan peran penting dalam pembentukan watak. Semua faktor itu dapat diraih bila adanya efektivitas pendidikan moral.

Menurut Faisal Ismail, kata ‘akhlak’ dalam bahasa Indonesia dapat disetarakan dengan budi pekerti, tata susila, tata krama, atau sopan santun. Pendidikan moral merupakan proses pembelajaran yang bertujuan untuk membantu individu memahami diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka.

Tanpa nilai-nilai moralitas, seseorang dapat terjerumus dalam ketidakseimbangan hidup. I lepas dari berbagai norma dan tatanan sosial yang membedakan antara kebaikan dan keburukan. Oleh karena itu, pendidikan moral menjadi salah satu pilar utama dalam mencapai cita-cita bangsa Indonesia, yakni menciptakan masyarakat yang cerdas, adil, dan makmur, sebagaimana tercantum dalam alinea keempat UUD 1945.

Baca Juga

Peran Kebijakan Publik Terhadap Kasus BLBI

Efektivitas Hukum di Indonesia, Berikut Syarat-syaratnya

Baca Juga: Efektivitas Hukum di Indonesia, Berikut Syarat-syaratnya

Pendidikan Moral dan Pembentukan Karakter

Pendidikan moral memiliki peran krusial dalam membentuk karakter individu. Karakter yang kuat memungkinkan seseorang menjadi warga negara yang baik, menghargai aturan, dan mempraktikkan etika. Menurut Mulyasana, karakter tidak hanya ditentukan oleh nilai-nilai yang diajarkan di sekolah, tetapi juga oleh lingkungan dan pengalaman hidup sehari-hari. 

Pendidikan moral memberikan panduan bagaimana seseorang harus bersikap dalam menghadapi tantangan sosial. Pendidikan itu juga membentuk rasa tanggung jawab terhadap masyarakat. Nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, dan toleransi merupakan fondasi pendidikan moral yang bertujuan membentuk individu yang bermoral baik dan beretika. 

Melalui pemahaman ini, setiap individu diharapkan mampu menjadi bagian dari masyarakat yang multikultural dan menghormati perbedaan, serta turut berkontribusi dalam menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi semua.

Pengaruh Lingkungan terhadap Pendidikan Moral

Selain pendidikan formal yang diberikan di sekolah, lingkungan juga memiliki peran yang signifikan dalam pembentukan moral individu. Lingkungan keluarga, pertemanan, serta masyarakat secara umum menjadi ruang pembelajaran sosial yang tak kalah pentingnya. 

Dalam keluarga, pola perilaku dan moral anggota keluarga sangat dipengaruhi oleh kebiasaan dan nilai-nilai yang dianut oleh orang tua. Teman sebaya juga memegang peranan penting dalam membentuk sikap dan perilaku moral, terutama pada usia remaja di mana pengaruh sosial semakin kuat.

Lingkungan yang mendukung nilai-nilai moral positif akan memperkuat karakter individu, sedangkan lingkungan yang permisif terhadap perilaku negatif dapat melemahkan pondasi moral seseorang. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat, untuk saling bersinergi dalam menanamkan nilai-nilai moral yang baik pada setiap individu.

Baca Juga: Menanggapi Hasil Putusan MK dan DPR Tentang Pilkada 2024

Pendidikan Moral dalam Konteks Multikultural

Di negara yang multikultural seperti Indonesia, pendidikan moral memiliki peran strategis dalam memupuk kerukunan dan toleransi antar kelompok masyarakat. Pemahaman tentang keberagaman, baik dalam hal suku, agama, maupun budaya, menjadi bagian penting dari pendidikan moral. 

Pendidikan ini harus mampu mengajarkan nilai-nilai inklusivitas dan empati, yang tidak hanya mendukung hubungan antar individu, tetapi juga memperkuat integrasi sosial. Seseorang yang memiliki pendidikan moral yang baik akan mampu melihat perbedaan sebagai kekayaan, bukan sebagai sumber konflik. 

Ia juga akan lebih bijak dalam menghadapi tantangan-tantangan sosial yang muncul akibat keberagaman, serta berkontribusi dalam menjaga kedamaian dan ketertiban di tengah masyarakat yang beragam.

Efektivitas Pendidikan Moral dalam Masyarakat

Efektivitas pendidikan moral dapat diukur dari sejauh mana nilai-nilai moral yang diajarkan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan moral yang efektif akan menghasilkan individu yang memiliki kesadaran moral tinggi dan mampu mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan.

Namun, efektivitas pendidikan moral juga bergantung pada dukungan lingkungan sosial dan budaya setempat. Pendidikan moral yang diajarkan di sekolah harus selaras dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, sehingga individu tidak mengalami kebingungan antara teori dan praktik.

Oleh karena itu, sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam menanamkan nilai-nilai moral yang kuat untuk membangun bangsa yang cerdas, adil, dan makmur.

Oleh: Fadhilah Aini
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, Penulis Buku.

Tags: Efektivitas Pendidikan Moralseratlontarseratlontar indonesia

Artikel Terkait

Peran_Kebijakan_Publik
Kewarganegaraan

Peran Kebijakan Publik Terhadap Kasus BLBI

20 September 2024
Efektivitas Hukum di Indonesia, Berikut Syarat-syaratnya
Kewarganegaraan

Efektivitas Hukum di Indonesia, Berikut Syarat-syaratnya

10 September 2024
Sikap DPR Atas Putusan MK Terkait Syarat Pencalonan Pilkada, Berikut Dampaknya
Kewarganegaraan

Menanggapi Hasil Putusan MK dan DPR Tentang Pilkada 2024

9 September 2024
Sikap DPR Atas Putusan MK Terkait Syarat Pencalonan Pilkada, Berikut Dampaknya
Kewarganegaraan

Sikap DPR Atas Putusan MK Terkait Syarat Pencalonan Pilkada, Berikut Dampaknya

9 September 2024
Next Post
KH. Muhammad Arwani Amin Al-Hafidz: Ahli Qira’ah Sab’ah Penerus Kiai Munawwir

KH. Muhammad Arwani Amin Al-Hafidz: Ahli Qira’ah Sab’ah Penerus Kiai Munawwir

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

tafsir_al-azhar
Al-Qur'an dan Tafsir

What’s modern about modern tafsīr? A closer look at Hamka’s Tafsīr al-Azhar

by admin_seratlontar
14 November 2024
0

Written by Mun’im Sirry | Review Article This article was written by Mun’im Sirry which light up Tafsir Al-Azhar in...

Jurnal_Al-Manar

Pengaruh Jurnal Al-Manar terhadap Produk Fatwa di Kawasan Asia Tenggara

2 October 2024
Falsifikasi_Karl_Popper

Falsifikasi Karl Raimund Popper dalam Catatan A. Setyo Wibowo

24 September 2024
Studi_Islam

Studi Islam dalam Lintas Sejarah: Suatu Pengantar

23 September 2024
orientalisme

Menguak Alasan ‘Orientalisme’ Ditulis Sebagai Sebuah Buku

25 September 2024
Peran_Kebijakan_Publik

Peran Kebijakan Publik Terhadap Kasus BLBI

20 September 2024

Artikel Populer

  • Jurnal_Al-Manar

    Pengaruh Jurnal Al-Manar terhadap Produk Fatwa di Kawasan Asia Tenggara

    498 shares
    Share 199 Tweet 125
  • Menguak Alasan ‘Orientalisme’ Ditulis Sebagai Sebuah Buku

    486 shares
    Share 194 Tweet 122
  • Memahami Hadis secara Mendalam: Antitesa Kesalahpahaman

    473 shares
    Share 189 Tweet 118
  • Makna Muhkam dan Mutashabih menurut sudut pandang Tabari danZamakhsyari

    472 shares
    Share 189 Tweet 118
  • The European Qur’an: Mengenal Lebih Dekat Proyek besar Studi Qur’an di Eropa

    472 shares
    Share 189 Tweet 118
  • What’s modern about modern tafsīr? A closer look at Hamka’s Tafsīr al-Azhar

    472 shares
    Share 189 Tweet 118

Copyright © 2024 Serat Lontar

All Rights Reserved

Open chat
Powered by Joinchat
Selamat datang di seratlontar.com. Kami merupakan platform media informasi dan pengetahuan. Kami juga menyediakan pelatihan menulis bagi pemula untuk meningkatkan kemampuannya dalam menulis supaya mereka dapat menyalurkan ilmunya dengan baik kepada pembaca.