• Home
  • Artikel
  • Kirim Tulisan
  • Tentang Kami
  • Kontak
Menu
  • Home
  • Artikel
  • Kirim Tulisan
  • Tentang Kami
  • Kontak
Home Al-Qur'an dan Tafsir

Al-Qur’an pada Masa Rasulullah: Meniti Sejarah Awal Isam

by admin_seratlontar
28 August 2024
Al-Qur’an pada Masa Rasulullah: Meniti Sejarah Awal Isam

SERATLONTAR – Al-Qur’an pada masa Rasulullah tentu memiliki perbedaan dengan masa setelahnya. Sebagai contoh, masa Abu Bakar mulai memasuki era kodifikasi Al-Qur’an.

Kodifikasi atau pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an menjadi salah satu kajian penting dalam kajian Tarikh Al-Qur’an. Hal tersebut memiliki keterkaitan erat dengan bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan Al-Qur’an kepada para sahabat.

Perbedaan dialek dalam membaca Al-Qur’an, nantinya lahir menjadi disiplin ilmu yang dinamakan Ilmu Qiraat.

Baca Juga

What’s modern about modern tafsīr? A closer look at Hamka’s Tafsīr al-Azhar

One Day One Juz: Komunitas dalam Kehidupan Beragama di Era Digital

Pada masa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dikenal dengan masa dimana mayoritas masyarakat Arab pada saat itu tidak mengenal budaya tulis menulis.

Terkait dengan tema besar di atas, muncullah sebuah pertanyaan, bagaimana perkembangan Al-Qur’an pada masa Rasulullah. Atau, adakah mushaf Al-Qur’an pada masa tersebut. Untuk menjawab beragam pertanyaan tersebut, tulisan berikut ini sedikit banyak memberi penjelasan kepada pembaca.

Baca Juga: Manuskrip Hadis dan Tafsir dalam Catatan, Sejak Kapan Keduanya Muncul

Cara para Sahabat di Zaman Rasulullah Mengabadikan Al-Qur’an

Al-Qur’an pada masa Rasulullah mendapat perlakuan yang berbeda dengan masa setelahnya. Pada masa ini, dapat dicirikan bahwa lebih banyak sahabat yang menghafalnya daripada yang menulis.

Kalaulah ada tulisan Al-Qur’an, masih terpisah-pisah ke banyak media. Dengan kata lain, Al-Qur’an pada masa Rasulullah belum ada yang dalam bentuk satu mushaf secara utuh.

Terdapat dua cara para sahabat mengabadikan Al-Quran, yaitu pertama, dengan menyimpannya ke dalam dada manusia atau menghafalkannya. Kedua, dengan merekamnya secara tertulis di atas berbagai jenis bahan untuk menulis.

1.    Tradisi Menghafal

Dalam upaya penulisan Al-Quran Rasul tidak serta merta memberikan izin kepada semua sahabatnya apalagi ummatnya, beliau mengutuskan orang kepercayaannya untuk menulis wahyu yang telah diberikan kepadanya.

Namun pada awalnya Al-Quran pada masa Rasulullah masih dalam bentuk hafalan. Hal ini terjadi karena Rasulullah mengajarkan dan memperdengarkan ayat-ayat yang telah diberikan kepada para sahabat secara lisan.

2.    Al-Qur’an pada Masa Rasulullah dalam Bentuk Tulisan

Meskipun Rasulullah mengajarkannya secara lisan dan mengutamakan hafalan, bukan berarti pengajaran Rasulullah luput dari hal menulis wahyu yang telah diturunkan.

Sebabnya,  pada saat wahyu diturunkan ada beberapa orang sahabat yang di tugaskan secara rutin oleh Rasulullah untuk menulis ayat yang diturunkan.

Melansir dari tulisan Mustafa Al-A’dzami yang berjudul Sejarah Teks Al-Quran dari Wahyu Sampai Kompilasi, termasuk di dalamnya adalah Zayd bin Tsabit. Ia merupakan sahabat yang mewakilkan Rasulullah menulis ayat yang diuturunkan.

Ayat tersebut ditulis dalam berbagai macam benda. Saat penulisan selesai maka Zayd membacakannya kembali didepan Rasulullah agar tidak ada kata lain yang tersisipkan ke dalam teks ayat yang telah dituliskan.

Baca Juga: Studi Manuskrip Al-Qur’an: Suatu Pengantar

Alasan Belum Adanya Mushaf Al-Qur’an

Pada masa Rasulullah, penulisa Al-Quran sudah dilakukan sehingga setiap wahyu yang turun sudah terkumpul dalam sebuah tulisan, yang dengan kata lain sudah lengkap. Namun, pada masa ini Al-Quran belum terkumpul menjadi sebuah mushaf.

Beberapa faktor yang menjadi alasannya menurut Cahaya Khaeroni dalam artikel yang berjudul Sejarah Al-Qur’an (Uraian Analitis, Kronologis, dan Naratif tentang ejarah Kodifikasi Al-Quran) antara lain:

  1. Tidak adanya faktor pendorong untuk membukukan Al-Quran menjadi satu mushaf, karena mengingat Rasulullah masih hidup, sehingga masih ada orang yang menjadi acuan bagi para sahabat dan masyarakat pada saat itu, dan juga banyaknya sahabat yang menghafal Al-Quran sehingga tidak ada unsur-unsur yang diduga dapat mengganggu kelestarian Al-Quran.
  2. Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur, maka suatu hal yang logis bisa Al-Quran bisa dibukukan dalam satu mushaf setelah Rasulullah SAW wafat.
  3. Selama proses turunnya Al-Qur’an masih terdapat kemungkinan adanya ayat-ayat Al-Quran yang mansukh.

Al-Qur’an Pasca Rasulullah Wafat

Pasca Rasulullah wafat, Al-Quran telah dihafalkan oleh ribuan sahabat dan tertulis dalam mushaf dengan tersusun. Susunan atau tertib penulisan Al-Quran itu tidak menurut kronologi turunnya, tetapi setiap ayat yang diturunkan ditulis ditempat penulisan yang sudah sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW.

Az-Zarkasyi berkata, “Al-Quran tidak dituliskan dalam satu mushaf pada zaman Rasulullah agar ia tidak berubah pada setiap waktu. Oleh sebab itu, penulisannya dilakukan kemudian setelah Al-Quran turun semua, yaitu setelah wafatnya Rasulullah,”

Dengan pengertian inilah, ditafsirkan apa yang diriwayatkan oleh Zayd bin Tsabit radiyallahu ‘anhu yang mengatakan, “Raulullah wafat dan Al-Quran belum dikumpulkan sama sekali,”

Maksudnya adalah ayat-ayat yang terdapat dalam Al-Qur’an belum terkumpul secara tertib dalam sebuah mushaf.

Demikian sejarah Al-Qur’an pada Masa Rasulullah. Kala itu, kitab suci ini belum terkumpul ke dalam satu kesatuan mushaf, akan tetapi, banyak para sahabat yang menghafalnya.

Tags: Al-Quran pada Masa Rasulullahseratlontarseratlontar indonesia

Artikel Terkait

tafsir_al-azhar
Al-Qur'an dan Tafsir

What’s modern about modern tafsīr? A closer look at Hamka’s Tafsīr al-Azhar

14 November 2024
One Day One Juz
Al-Qur'an dan Tafsir

One Day One Juz: Komunitas dalam Kehidupan Beragama di Era Digital

7 September 2024
Hermeneutika humanis by sukidi
Al-Qur'an dan Tafsir

Hermeneutika Humanis Gagasan Nasr Hāmid Abu Zayd Menurut Sukidi

5 September 2024
The European Qur’an
Al-Qur'an dan Tafsir

The European Qur’an: Mengenal Lebih Dekat Proyek besar Studi Qur’an di Eropa

4 September 2024
Makna Muhkam dan Mutashabih
Al-Qur'an dan Tafsir

Makna Muhkam dan Mutashabih menurut sudut pandang Tabari danZamakhsyari

4 September 2024
Manuskrip Hadis dan Tafsir dalam Catatan, Sejak Kapan Keduanya Muncul
Al-Qur'an dan Tafsir

Manuskrip Hadis dan Tafsir dalam Catatan, Sejak Kapan Keduanya Muncul

24 August 2024
Next Post
Makna Muhkam dan Mutashabih

Makna Muhkam dan Mutashabih menurut sudut pandang Tabari danZamakhsyari

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

tafsir_al-azhar
Al-Qur'an dan Tafsir

What’s modern about modern tafsīr? A closer look at Hamka’s Tafsīr al-Azhar

by admin_seratlontar
14 November 2024
0

Written by Mun’im Sirry | Review Article This article was written by Mun’im Sirry which light up Tafsir Al-Azhar in...

Jurnal_Al-Manar

Pengaruh Jurnal Al-Manar terhadap Produk Fatwa di Kawasan Asia Tenggara

2 October 2024
Falsifikasi_Karl_Popper

Falsifikasi Karl Raimund Popper dalam Catatan A. Setyo Wibowo

24 September 2024
Studi_Islam

Studi Islam dalam Lintas Sejarah: Suatu Pengantar

23 September 2024
orientalisme

Menguak Alasan ‘Orientalisme’ Ditulis Sebagai Sebuah Buku

25 September 2024
Peran_Kebijakan_Publik

Peran Kebijakan Publik Terhadap Kasus BLBI

20 September 2024

Artikel Populer

  • Jurnal_Al-Manar

    Pengaruh Jurnal Al-Manar terhadap Produk Fatwa di Kawasan Asia Tenggara

    498 shares
    Share 199 Tweet 125
  • Menguak Alasan ‘Orientalisme’ Ditulis Sebagai Sebuah Buku

    486 shares
    Share 194 Tweet 122
  • Memahami Hadis secara Mendalam: Antitesa Kesalahpahaman

    473 shares
    Share 189 Tweet 118
  • Makna Muhkam dan Mutashabih menurut sudut pandang Tabari danZamakhsyari

    472 shares
    Share 189 Tweet 118
  • The European Qur’an: Mengenal Lebih Dekat Proyek besar Studi Qur’an di Eropa

    472 shares
    Share 189 Tweet 118
  • What’s modern about modern tafsīr? A closer look at Hamka’s Tafsīr al-Azhar

    472 shares
    Share 189 Tweet 118

Copyright © 2024 Serat Lontar

All Rights Reserved

Open chat
Powered by Joinchat
Selamat datang di seratlontar.com. Kami merupakan platform media informasi dan pengetahuan. Kami juga menyediakan pelatihan menulis bagi pemula untuk meningkatkan kemampuannya dalam menulis supaya mereka dapat menyalurkan ilmunya dengan baik kepada pembaca.